|
Pemukiman Kumuh
|
1. Sejauh mana teknologi mendekati gambar
di atas ?
Apabila kita
amati dengan seksama, kemiskinan yang terjadi di Indonesia saat ini sudah
merupakan hal yang tidak asing lagi. Mengapa seperti itu? Walau pun pemerintah
telah memberikan program yang baginya
dapat membantu mensejahterakan rakyat miskin, tapi pada kenyataannya bantuan
itu tidak membantu mereka sama sekali. Bahkan biasanya bantuan tersebut tidak
sampai ke tangan yang membutuhkan. Akhirnya rakyat miskin ini memutar otaknya
untuk mencari akal agar semua kebutuhannya dapat terpenuhi. Salah satunya,
banyak masyarakat miskin ini merantau ke kota seperti Jakarta. Karena mereka
berfikir bahwa dengan mereka bekerja di kota Jakarta minimal mereka bisa
memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Tetapi apa
kenyataannya? Mereka hanya membantu memadati kota Jakarta. Dan tidak banyak
dari mereka itu hanya menjadi gelandangan saja. Akibatnya, mereka terlantar
hidup di kota Jakarta. Karena faktor kemiskinan tersebut juga mereka tidak
mampu untuk menyewa rumah yang layak. Jangankan rumah, untuk makan pun mereka
masih sangat sulit. Akhirnya banyak di antara mereka yang tinggal di pemukiman
kumuh karena harga yang masih murah. Maka dari itu saat ini banyak terdapat
pemukiman kumuh di kota – kota besar.
Walaupun kerap
kali pemukiman kumuh ini di gusur, tapi seminggu kemudian timbul lagi pemukiman
kumuh ini. Hal ini mungkin di sebabkan karena para petugas itu tidak memberikan
solusi terhadap orang – orang yang di gusur tersebut. Pada akhirnya orang –
orang seperti ini menambah daftar masalah yang di hadapi oleh pemerintah.
Mengingat dampak
yang ditimbulkan cukup signifikan pada aspek ekonomi dan kemanusiaan, pemukiman
kumuh membutuhkan mekanisme pemantauan yang memadai. Pemantauan dapat dilakukan
melalui pendekatan survei lapang yang saat ini banyak digunakan oleh dinas dan Badan
Pusat Statistik. Mekanisme tersebut cukup bermanfaat untuk meninjau masalah
dalam ruang lingkup tertentu, namun sulit divalidasi melalui proses yang
melibatkan informasi spasial seperti luasan atau lokasi geografisnya.
Kehadiran
teknologilah yang akan membantu manusia untuk mengatasi permasalahan pemukiman
kumuh ini.Teknologi dengan manusia itu seperti kita memanfaatkan api, jika api
itu dapat kita kendalikan, maka akan membawa manfaat yang besar. misalnya
:untuk lilin penerangan, untuk mengelas besi, untuk memasak dan sebagainya.
namun jika api itu tidak kita kendalikan maka akan berubah menjadi bencana bagi
kita. dan mungkin kita akan menjadi korban tehnologi. Orang bisa masuk penjara,
bahkan di negara arab ada orang yang dihukum mati karena memanfaatkan tehnologi
untuk kepentingan spionase dan menjual dokumen negara ke asing.
2. Ide
kreatif untuk memperbaikinya.
Menurut saya perlu adanya gebrakan. Seperti membangun kampung modern. Kampung
Susun dan Kampung Deret untuk mengatasi masalah permukiman kumuh. Kampung Susun
ditujukan bagi permukiman kumuh dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi,
gang-gang sempit dan nyaris tanpa drainase, sedangkan Kampung Deret juga
ditujukan untuk permukiman kumuh di bantaran sungai. Kampung Susun dan Kampung
Deret pada hakekatnya adalah hunian vertikal yang dilengkapi dengan
ketersediaan Ruang Terbuka Hijau, Taman Bermain Anak, Rumah Ibadah dan Sentra
Usaha Rumah Tangga yang dapat menunjang ekonomi keluarga.
Perbedaan
mendasar dengan Rumah Susun adalah Kampung Susun dan Kampung Deret bukan hanya
hunian tetapi juga dapat dikembangkan sebagai sentra ekonomi. Untuk ilustrasi,
usaha konveksi rumahan atau pembuatan kue kering dan jenis kegiatan ekonomi
kreatif lainnya sangat mungkin berkembang di kampung moderen Jokowi ini, khusus
untuk Kampung Deret dapat dikombinasikan dengan wisata pinggir sungai dan
kuliner. Perbedaan lainnya adalah sistem kepemilikan, dimana Kampung
Susun dan Kampung Deret bersifat mengkonsilidasikan para penghuni lama dari
lahan horisontal menjadi pemilik satuan hunian vertikal. Sedangkan Rumah Susun
lebih bersifat transaksional, baik sewa (Rusunawa) maupun milik (Rusunami).
Jika program
Kampung Moderen ini dapat diwujudkan,
maka bukan saja dapat mengatasi permukiman kumuh tetapi juga dapat mendorong
usaha rumah tangga di kalangan masyarakat menengah bawah. Program yang luar
biasa membutuhkan usaha yang luar biasa pula dari semua pihak, mulai dari pihak
pelaksana, partisipasi para penduduk di areal target juga para warga
masyarakat. Pemerintah seyogyanya membuka partisipasi masyarakat
seluas-luasnya, mulai dari tahap perencanaan dan perancangan dengan
membuka sayembara desain dengan pesyaratan administrasi semudah mungkin.
Tujuannya tidak lain adalah menghimpun ide dari masyarakat profesional agar
mendapatkan hasil yang optimal.
3. Cara dalam mengevaluasi keadaan itu.
Cara dalam mengevaluasi keadaan pemukiman kumuh yaitu dengan
mengevaluasi pelaksanaan program relokasi permukiman tersebut.
Sebagai upaya
untuk mengatasi permaslahan tersebut maka pemerintah Kota merelokasi permukiman
kumuh yang berada pada lahan illegal bantaran sungai. Program relokasi
permukiman diharapkan dapat memiliki dampak baik atau perubahan yang lebih baik
dari kondisi sebelum direlokasi. Kondisi yang lebih baik tersebut meliputi
kondisi fisik permukiman sosial maupun ekonomi masayarakat, sehingga dapat
tercipta lingkungan permukiman baru yang berkelanjutan. Namun Kondisi
masyarakat setelah menempati lokasi relokasi belum diketahui dengan jelas,
sehingga perlu dilakukan studi evaluasi.Penelitian ini bertujuan untuk
melakukan penilaian terhadap pelaksanaan program relokasi permukiman.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses pelaksanaan relokasi dan juga
untuk mengetahui dampak relokasi dengan menilai perubahan yang terjadi yang
meliputi aspek fisik, sosial, dan ekonomi.Penelitian ini dilaksanakan dengan
metode diskriptif dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif.
Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Sampel yang digunakana
yaitu masyarakat yang direlokasi.
4. Prospek yang baik untuk merubah citra pemukiman
kumuh menjadi lebih baik
Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan. Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
pemerataan, peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin serta
peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan. Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih, sanitasi, penyediaan serta usaha perbaikan
perumahan dan lingkungan pemukiman pada umumnya.
Cara Mengatasi Pemukiman Kumuh:
1. Program Perbaikan Kampung, yang ditujukan untuk
memperbaiki kondisi kesehatan lingkungan dan sarana lingkungan yang
ada.
2. Program uji coba peremajaan lingkungan kumuh yang
dilakukan dengan membongkar lingkungan kumuh dan perumahan kumuh yang ada serta
menggantinya dengan rumah susun yang memenuhi syarat.
Selain usaha dari pemerintah diharapkan masyarakat juga ikut
terlibat dalam mengatasi pemukiman kumuh di perkotaan. Sehingga diperlukan
kerjasama antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat untuk mengatasi adanya
pemukiman kumuh. Namun, pemukiman kumuh tidak dapat diatasi dengan pembangunan
fisik semata-mata tetapi yang lebih penting yaitu mengubah prilaku dan budaya
dari masyarakat di kawasan kumuh. Jadi, masyarakat juga harus menjaga
lingkungannya agar tetap bersih, rapi, tertur dan indah. Sehingga akan tercipta
lingkungan yang nyaman, tertib dan asri
Semoga bermanfaat. . . ^-^
artikelnya bagus, izin copy buat referensi yaa...
BalasHapusterimakasih :)